- Home >
- B. Indonesia >
- Peristiwa Pembentukan Asean
Posted by : ziraishi
Senin, 31 Agustus 2015
Sebelum
terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya
untuk membentuk kerja sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of
Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South
East Asian Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar
kawasan ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC
(Asia and Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan
negara di luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic
Commission for Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia
Afrika).
ECAFE dibentuk
pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and Social
Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak
memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara.
Colombo Plan, yang
terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia
Selatan dan Asia Tenggara. Akan tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu
kawasan tertentu dan operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya
mencerminkan kerja sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat
untuk memberikan dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam
pertemuan konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina. Pertemuan dimaksudkan
agar suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang
ekonomi dan sosial antarnegara di Asia. Namun, gagasan tersebut tidak
berlanjut.
SEATO yang
dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar
pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya dua dari
Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan
kepentingan berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya
dibekukan pada 1977.
KAA yang
diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain
memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada penghormatan
kedaulatan dan integritas wilayah semua negara atas dasar kesamaan,
kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua pertikaian secara
damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan
kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan
solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara
dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan
kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian,
KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi
kedua benua.
Pembentukan ASA
pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara
negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk
Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan
Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung,
serta persamaan ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut
di dalamnya. Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja
sama. Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya
pertentangan dan saling curiga di antara negara anggotanya.
ASPAC yang
dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina,
Australia, dan Selandia Baru. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama ekonomi,
tetapi dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada
salah satu blok. Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah
terjalinnya hubungan RRC dengan negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC
berakhir.
Pada 1965
didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara
melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia,
Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya. Organisasi ini
juga memiliki Associate Members dan Affiliate
Members. Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian meliputi
negara ASEAN dan nonASEAN.
Tumbuhnya kesadaran
akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di antara bangsa
sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka
mengupayakan pengembangan kerja sama. Perkembangan geopolitik Asia Tenggara
sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas
berbagai masalah yang dihadapi negara di kawasan ini.
Pada 1965
Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
hubungan dengan negara tetangganya. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang
lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, kemudian
melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan
terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara tetangganya. Di
Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan Macapagal
mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Malaysia.
Dampak positif
dari meredanya rasa
saling curiga dan
konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan organisasi
kerja sama regional. Pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif
antara para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
Thailand yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup kesadaran
akan perlunya peningkatan saling pengertian untuk hidup bertetangga secara
baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh
pertalian sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967 di Bangkok,
ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil Perdana
Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan
Thailand yang menandai berdirinya Association of South East Asian Nations
(ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Tugas
1. Mengidentifikasi Peristiwa
No.
|
Paragraf
|
Peristiwa
|
1
|
1. Sebelum
terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa
negara di Asia Tenggara telah
melakukan berbagai upaya untuk
membentuk kerja sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of
Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South
East Asian Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar
kawasan ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC
(Asia and Pacific Council).
2. Komunikasi
antara negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan tersebut telah
berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far East),
Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika).
|
1. Ã
a. Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah beberapa
negara di Asia Tenggara
c.
Peristiwa ini berawal upaya untuk membentuk kerja sama regional di kawasan Asia Tenggara
|
2
|
1.
ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific),
yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan
kerja sama regional di Asia Tenggara.
|
1.
Ã
a. Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific)
b. Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada 28 Mei 1947
c.
Peristiwa tersebut terjadi di regional di Asia Tenggara.
|
3
|
1.
Colombo
Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama
ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
2. Akan
tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan
operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja
sama regional.
3. Walaupun
demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan dorongan pentingnya kerja
sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan konsultatif The Asia Union di
Baguio, Filipina.
4. Pertemuan
dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di
bidang ekonomi dan sosial antarnegara di Asia.
5. Namun,
gagasan tersebut tidak berlanjut.
|
1. Ã
a. Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah Colombo Plan
4.Peristiwa
tersebut terjadi di Filipina
|
4
|
1. SEATO yang dibentuk
pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan
dasar pembentukannya bercorak anti komunis.
2. Dari
delapan anggotanya, hanya dua dari Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand.
3. Kegiatannya
tidak mencerminkan kepentingan berbagai negara di kawasan Asia Tenggara,
sehingga akhirnya dibekukan pada 1977.
|
1.
Ã
a.
Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap
orientasi ini adalah SEATO
2.
Pelaku dalam peristiwa tersebut adalah Filipina dan Thailand
|
5
|
1.
KAA yang
diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung,
antara lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada
penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah semua negara atas dasar
kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua
pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta
penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional.
2. Berbagai
prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan
gerakan Non Blok.
3. KAA yang
diikuti oleh 29 negara dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike
Bersama untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan
politik.
4. Walaupun
demikian, KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama
regional bagi kedua benua.
|
1. Ã
a. Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah KAA
b. Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada 1955
|
6
|
1. Pembentukan ASA pada 1961bertujuan memajukan kerja sama
ekonomi dan kebudayaan di antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan
Thailand.
2. Kemudian,
pada 1963 dibentuk Maphilindo yang
merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan Indonesia.
3. Dasar
pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan
ras.
4. ASA
tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya.
5. Maphilindo
lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama.
6. Kegagalan
kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan dan saling
curiga di antara negara anggotanya.
|
1.
Ã
a.
Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap
orientasi ini adalah Pembentukan ASA
b. Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada tahun1961,
1963
|
7
|
1.
ASPAC yang
dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina,
Australia, dan Selandia Baru.
2. Meskipun
menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat komposisi anggotanya
terdapat kecondongan politik pada salah satu blok.
3. Kelemahan
yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan.
4. Setelah
terjalinnya hubungan RRC dengan negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC
berakhir.
|
1. Ã
a. Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah ASPAC
b. Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah Jepang,
Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru.
|
8
|
1.
Pada 1965
didirikan SEAMEO dengan maksud
memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan,
pengetahuan, dan kebudayaan.
2.
Indonesia,
Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam
merupakan pendirinya. Organisasi ini juga memiliki Associate Members dan
Affiliate Members.
3.
Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan
nonASEAN.
|
1. Ã
a.
Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap
orientasi ini adalah SEAMEO
2.
Pelaku dalam peristiwa tersebut adalah Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina,
Singapura, Thailand, dan Vietnam
|
9
|
1. Tumbuhnya
kesadaran akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di antara
bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka
mengupayakan pengembangan kerja sama.
2. Perkembangan
geopolitik Asia Tenggara sesudah 1965
sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai
masalah yang dihadapi negara di kawasan ini.
|
2.Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada sesudah
1965
|
10
|
1.
Pada 1965
Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
hubungan dengan negara tetangganya.
2.
Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang
lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI,
kemudian melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta
mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara
tetangganya.
3.
Di Filipina, Marcos yang terpilih menjadi
presiden menggantikan Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan
diplomatik dengan Malaysia.
|
1.
Peristiwa yang dimaksud terjadi pada 1965
|
11
|
1. Dampak positif
dari meredanya rasa
saling curiga dan
konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan
organisasi kerja sama regional.
2. Pertemuan
konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar Negeri
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menghasilkan
rancangan Joint Declaration, yang mencakup kesadaran akan perlunya
peningkatan saling pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta
kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian
sejarah dan kebudayaan.
3. Dalam
pertemuan 8 Agustus 1967 di Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi
ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri
Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menandai
berdirinya Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang berarti
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
|
3.>>
a. Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada 8 Agustus
1967
b.Peristiwa
tersebut terjadi di Bangkok
|
Tugas 2. Mencari
Konfiks Pe-an
Paragraf
|
Identifikasi
Teks
|
Konfiks
|
Makna
|
Fungsi
|
1.
|
1. Sebelum
terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah
melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja sama regional di kawasan ini,
seperti ASA (Association of Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina,
Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian Ministers of Education
Organization), maupun dengan negara di luar kawasan ini, seperti SEATO (South
East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and Pacific Council). Komunikasi
antara negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan tersebut telah
berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far East),
Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika).
|
--
|
--
|
--
|
2.
|
1. ECAFE
dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and
Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang
banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di
Asia Tenggara.
|
pertumbuhan
|
Menyatakan peristiwa/hal
perbuatan/proses.
|
Membentuk
kata benda
|
3.
|
1. Walaupun
demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan 26 Kelas XII
Semester 1dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan
konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina.
2. Pertemuan
dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja
sama di bidang ekonomi dan sosial antarnegara di Asia.
|
pertemuan
|
Menyatakan
hasil perbuatan.
|
Membentuk
kata benda
|
SEATO yang dibentuk pada
1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar
pembentukannya bercorak anti komunis.
|
pertahanan
|
Menyatakan hasil perbuatan.
|
Membentuk
kata benda
|
|
KAA
yang diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung,
antara lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada penghormatan
kedaulatan dan integritas wilayah semua negara atas dasar kesamaan,
kemerdekaan,
koeksistensi secara damai, penyelesaian semua pertikaian secara
damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan
dan kewajiban internasional.
|
penghormatan
kedaulatan
kesamaan
kemerdekaan
pertikaian
keadilan
kewajiban
|
Menyatakan
hasil perbuatan
|
Membentuk
kata benda
|
|
6.
|
1. Dasar
pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan
ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di
dalamnya.
2. Kegagalan
kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan dan saling
curiga di antara negara anggotanya.
|
persamaan
kegagalan
pertentangan
|
Menyatakan peristiwa/hal
perbuatan/proses.
Terkena/menderita sesuatu
hal.
Menyatakan hasil perbuatan.
|
Membentuk kata benda
|
7.
|
1. ASPAC yang
dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina,
Australia, dan Selandia Baru.
2. Meskipun
menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi Bahasa Indonesia 27dengan melihat komposisi anggotanya
terdapat kecondongan politik pada salah satu blok.
3. Kelemahan
yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan.
4. Setelah
terjalinnya hubungan RRC dengan negara anggota ASPAC, maka keberadaan
ASPAC berakhir.
|
kecondongan
kelemahan
keanggotaan
keberadaan
|
Menyatakan
hal yang disebut dalam kata dasar.
|
Membentuk kata benda
|
8.
|
Pada
1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia
Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan.
|
pengetahuan
kebudayaan
|
Menyatakan peristiwa/hal
perbuatan/proses.
Menyatakan hal yang disebut
dalam kata dasar.
|
Membentuk kata benda
|
9.
|
1.
Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf
hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga,
mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama.
2.
Perkembangan
geopolitik Asia Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk
mencari pemecahan bersama atas berbagai masalah yang dihadapi Negara di
kawasan ini.
|
kesadaran
pengembangan
perkembangan
|
Menyatakan
sesuatu hal atau peristiwa yang telah terjadi.
Menyatakan
peristiwa/hal perbuatan/proses.
|
Membentuk
kata benda
|
10.
|
1. Pada 1965
Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
hubungan dengan negara tetangganya.
2. Di
Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul kegagalanGerakan 30
September 1965 yang didalangi PKI, kemudian melakukan upaya untuk mengakhiri
konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan terjalinnya hubungan yang
lebih bersahabat dengan negara tetangganya.
3. Di Filipina,
Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan Macapagal mengambil kebijakan
untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Malaysia.
|
kegagalan
kebijakan
|
Kena
atau menderita sesuatu hal.
Menyatakan
sesuatu hal atau peristiwa yang telah terjadi.
|
Membentuk
kata benda
|
11.
|
1.
Pertemuan konsultatif
yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar Negeri Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menghasilkan rancangan Joint
Declaration, yang mencakup kesadaran akan perlunya peningkatan
saling pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta kerja
sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian
sejarah dan kebudayaan.
2.
Dalam pertemuan 8 Agustus
1967 di Bangkok, 28 Kelas XII Semester 1ditandatanganilah Deklarasi
ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri
Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menandai
berdirinya Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
|
Pertemuan
kesadaran
peningkatan
pengertian
pertalian
perhimpunan
|
Menyatakan
hasil perbuatan.
Menyatakan
sesuatu hal atau peristiwa yang telah terjadi.
Menyatakan
peristiwa/hal perbuatan/proses.
Menyatakan
hasil perbuatan.
Menyatakan
peristiwa/hal perbuatan/proses.
Menyatakan
peristiwa/hal perbuatan/proses.
|
Membentuk
kata sifat
|
Tugas 3. Konjungsi
Paragraf
|
Identifikasi Teks
|
Konjungsi
|
I
|
1. Sebelum
terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia
Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja
sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of
Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan
SEAMEO (South East Asian Ministers of Education Organization), maupun
dengan negara di luar kawasan ini, seperti SEATO (South
East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and Pacific Council).
2. Komunikasi
antara negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan tersebut
telahberkembang
dalam
ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far East), Colombo Plan, dan
KAA (Konferensi Asia Afrika).
|
-
sebelum
-
pada
-
telah
-
untuk
-
seperti
-
dan
-
maupun
-
dengan
-
dalam
|
II
|
1. ECAFE
dibentuk pada 28 Mei 1947 yangkemudian diubah menjadi ESCAP
(Economic and Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu
badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja
sama regional di Asia Tenggara.
|
-
pada
-
kemudian
-
yang
-
bagi
|
III
|
1. Colombo
Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk
meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
2. Akan
tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan
tertentu dan operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak
sepenuhnya mencerminkan kerja sama regional.
3. Walaupun
demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan 26 Kelas XII
Semester 1 dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam
pertemuan konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina.
4. Pertemuan
dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja
sama di bidang ekonomi dan sosial antarnegara di Asia. Namun,
gagasan tersebut tidak berlanjut.
|
-
yang
-
pada
-
untuk
-
dan
-
akan tetapi
-
sehingga
-
walaupun
-
dalam
-
agar
-
namun
|
IV
|
1. SEATO yang
dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan
dasar pembentukannya bercorak anti komunis.
2. Dari
delapan anggotanya, hanya dua dari Asia Tenggara, yaitu
Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan
berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya
dibekukan pada 1977.
|
-
yang
-
pada
-
dengan
-
dari
-
yaitu
-
dan
-
sehingga
-
akhirnya
|
V
|
1. KAA yang
diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila
Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang
didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah
semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai,
penyelesaian semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama
timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban
internasional.
2. Berbagai
prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan
gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara dari
kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike bersama untuk meningkatkan
kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun
demikian, KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja
sama regional bagi kedua benua.
|
-
yang
-
pada
-
antara lain
-
dan
-
atas
-
serta
-
oleh
-
untuk
-
walaupun
|
VI
|
1. Pembentukan
ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan
kebudayaan di antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan
Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk Maphilindo yang merupakan forum
kerja sama antara Malaya, Filipina, dan Indonesia. Dasar
pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi
Bandung, serta persamaan ras.
2. ASA tidak
dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di
dalamnya. Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar
kerja sama.
3. Kegagalan
kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh
adanya pertentangan dan saling curiga di antara negara
anggotanya.
|
-
pada
-
dan
-
kemudian
-
karena
-
oleh
-
juga
|
VII
|
1. ASPAC yang
dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina,
Australia, dan Selandia Baru.
2. Meskipun
menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi Bahasa Indonesia 27 dengan melihat komposisi
anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok. Kelemahan yang
menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan
negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir.
|
-
yang
-
pada
-
tetapi
-
dengan
-
setelah
-
maka
|
VII
|
1. Pada
1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama
antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan
kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan
Vietnam merupakan pendirinya.
2. Organisasi
ini juga memiliki Associate Members dan Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok dan
keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan nonASEAN.
|
-
pada
-
dengan
-
dan
-
juga
-
kemudian
|
IX
|
1. Tumbuhnya
kesadaran akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di
antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling
curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama. Perkembangan
geopolitik Asia Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi
usaha untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai masalah yang
dihadapi negara di kawasan ini.
|
-
akan
-
untuk
-
sekaligus
-
sesudah
-
atas
-
yang
|
X
|
1. Pada
1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk
membuka hubungan dengan negara tetangganya.
2. Di
Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul kegagalan
Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, kemudian
melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta
mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan
negara tetangganya.
3. Di Filipina,
Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan Macapagal
mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan
diplomatik dengan Malaysia.
|
-
pada
-
yang
-
dari
-
untuk
-
kemudian
-
dengan
|
XI
|
1. Dampak positif
dari meredanya rasa
saling curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara
mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional.
2. Pertemuan
konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para Menteri
Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang
menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup kesadaran
akan
perlunya peningkatan saling pengertian untuk hidup bertetangga
secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang
sudah terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan.
3. Dalam
pertemuan 8 Agustus 1967 di Bangkok, 28
Kelas XII Semester 1
ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh
Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia,
Filipina, Singapura, dan Thailand yang menandai
berdirinya Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang
berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
|
-
dari
-
dan
-
antara
-
ang
-
akan
-
untuk
-
serta
-
dalam
-
oleh
|
Tugas 4. Kata
baku/tidak baku
Paragraf
|
Identifikasi Teks
|
Kata Tidak Baku
|
Kata Baku
|
I
|
1. Sebelum
terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah
melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja sama regional di kawasan ini,
seperti ASA (Association of Southeast Asia), Maphilindo (Malaya,
Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian Ministers of Education
Organization), maupun dengan negara di luar kawasan ini, seperti
SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia
and Pacific Council).
2. Komunikasi
antara negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan tersebut telah
berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far
East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika).
|
Association
of Southeast Asia
South
East Asian Ministers of Education Organization
South
East Asia Treaty Organization
Asia
and Pacific Council
|
Asosisasi
Asia Tenggara
Selatan
Menteri Asia Timur dari Organisasi Pendidikan
Organisasi
Perjanjian Asia Timur Selatan
Asia
dan Dewan Pasifik
|
II
|
1.
ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic
and Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus
PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di
Asia Tenggara.
|
Economic
and Social Commission for Asia and the Pacific
|
Komisi Social Dan Ekonomi
Untuk Asia Dan Pasifik
|
III
|
1. Colombo
Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama
ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
2. Akan tetapi,
keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan operasinya
bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja sama
regional.
3. Walaupun
demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan 26 Kelas XII
Semester 1 dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam
pertemuan konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina.
4. Pertemuan
dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di
bidang ekonomi dan sosial antarnegara di Asia. Namun, gagasan tersebut tidak
berlanjut.
|
--
|
--
|
IV
|
1. SEATO yang
dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar
pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya dua dari
Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand.
2. Kegiatannya
tidak mencerminkan kepentingan berbagai negara di kawasan Asia Tenggara,
sehingga akhirnya dibekukan pada 1977.
|
--
|
--
|
V
|
1. KAA yang
diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara
lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada penghormatan
kedaulatan dan integritas wilayah semua negara atas dasar kesamaan,
kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua pertikaian secara
damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan
dan kewajiban internasional.
2. Berbagai
prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan
gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua tersebut
mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan kerja sama di bidang
ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian, KAA tidak dimaksudkan
secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi kedua benua.
|
--
|
--
|
VI
|
1. Pembentukan
ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara
negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963
dibentuk Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina,
dan Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi
Bandung, serta persamaan ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia
tidak ikut di dalamnya. Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena
sempitnya dasar kerja sama.
2. Kegagalan kedua
kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan dan saling
curiga di antara negara anggotanya.
|
--
|
--
|
VII
|
1. ASPAC yang
dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina,
Australia, dan Selandia Baru.
2. Meskipun
menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi Bahasa Indonesia 27 dengan melihat komposisi anggotanya
terdapat kecondongan politik pada salah satu blok.
3. Kelemahan
yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan
negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir.
|
--
|
--
|
VIII
|
1. Pada 1965
didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia
Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan. Indonesia, Laos,
Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya.
2. Organisasi
ini juga memiliki Associate Members dan Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok dan
keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan nonASEAN.
|
--
|
--
|
IX
|
Tumbuhnya
kesadaran akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di antara
bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka
mengupayakan pengembangan kerja sama. Perkembangan geopolitik Asia Tenggara
sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas
berbagai masalah yang dihadapi negara di kawasan ini.
|
--
|
--
|
X
|
1. Pada 1965
Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
hubungan dengan negara tetangganya.
2. Di
Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul kegagalan Gerakan 30
September 1965 yang didalangi PKI, kemudian melakukan upaya untuk mengakhiri
konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan terjalinnya hubungan yang
lebih bersahabat dengan negara tetangganya. Di Filipina, Marcos yang terpilih
menjadi presiden menggantikan Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan
hubungan diplomatik dengan Malaysia.
|
--
|
--
|
XI
|
1. Dampak positif
dari meredanya rasa
saling curiga dan
konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan
organisasi kerja sama regional.
2. Pertemuan
konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar Negeri Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menghasilkan rancangan Joint
Declaration, yang mencakup kesadaran akan perlunya peningkatan saling
pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang
bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan
kebudayaan.
3. Dalam
pertemuan 8 Agustus 1967 di Bangkok, 28
Kelas XII Semester ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau
Deklarasi Bangkok oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri
Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menandai berdirinya Association
of South East Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
|
Association
of South East Asian Nations
|
Tugas 5. Abstraksi
Sebelum
terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan
berbagai upaya untuk membentuk kerja sama regional di kawasan ini. Pertama,
ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah
menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu
badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama
regional di Asia Tenggara. Kemudian, Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk
meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Setelah itu,
SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan
dasar pembentukannya bercorak anti komunis. KAA yang diselenggarakan di Bandung
pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, KAA yang diikuti oleh 29 negara dari
kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan kerja
sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Pembentukan ASA pada 1961
bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara negara
anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk
Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan
Indonesia. Tak lama kemudian ASPAC dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang,
Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Pada 1965 didirikan
SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui
pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan. Perkembangan geopolitik Asia Tenggara
sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas
berbagai masalah yang dihadapi negara di kawasan ini. Pada 1965 Singapura yang
memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka hubungan dengan
negara tetangganya. Dampak positif dari meredanya rasa saling curiga dan
konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja
sama regional.